Malaysia Staycation : Penang (itinerary)

Transportasi, Akomodasi, dan Itinerary


Kebetulan setahun yang lalu tepatnya di awal Bulan Januari 2019 aku dan salah satu teman terbaik ku yang memang sudah malang melintang di dunia travelling tiba-tiba berkeinginan untuk staycation ke negara tetangga dengan rentang waktu stay yang agak sedikit lama dari biasanya yaitu hampir 10 hari. Yang kami bagi ke beberapa negara bagian Malaysia lainnya.

Negara tetangga yang kami pilih yaitu Penang, yang masih masuk ke dalam negara bagian Malaysia, hanya saja dipisahkan oleh laut yang dihubungkan melalui jembatan jika menempuh jalur darat dari dataran Malaysia lainnya.

Mungkin banyak yang mengira jika Penang hanya tempat untuk berobat. Yap itu juga yang aku tahu ketika pertama mendengar Penang karena pernah membaca salah satu blogger yang melakukan bayi tabung di Penang dan berhasil. Eits....jangan salah. Gak se-membosankan itu kok ternyata. Bahkan stay 4 hari 3 malam di Penang membuat kita ingin stay lebih lama lagi.

Sedikit cerita bahwa kita berdua merencanakan ini semua secara mendadak, 4 hari Sebelum keberangkatan. Dari kebiasaan kita yang ketemu untuk sekedar ngopi di coffee shop favorit kita, dan kemudian entah apa yang ada di pikiran kami berduaa kala itu tiba-tiba membuka website penerbangan melalui aplikasi di smartphone. Yang awalnya merencanakan ke sebuah desa terpencil di Thailand dan melihat bahwa Penang sepertinya menarik, tanpa pikir panjang kita membeli tiket saat itu juga. Hahahaha 😁

Dari Surabaya ke Penang
_____________________

Beruntungnya kami kala itu karena banyak sekali promo tiket murah direct flight dari Surabaya ke Penang. Apalagi di awal tahun 2019, tiket pesawat di Indonesia sedang mengalami guncangan dan setelah itu harga tiket kembali normal dan hampir tidak ada tiket promo. 

Kami mendapat tiket dengan harga 900 ribu untuk pulang pergi per orang dan tentunya tanpa bagasi karena Air Asia tidak pernah menjual tiket untuk destinasi ke luar negri berikut dengan bagasi kabin.

Sayangnya flight dari Surabaya ke Penang pada waktu itu hanya ada sekali dalam satu hari dengan jadwal flight yang sedikit lumayan membuat kita kesulitan menyusun itinerary. Begitu juga dari Penang ke Surabaya yang hanya ada satu kali dalam sehari, dan hanya ada jadwal di malam hari.

Kami terbang di hari Jumat pagi pukul 8.00 dan tiba di Penang International Airport sekitar pukul 11.oo siang. Kurang lebih 2.5  jam waktu penerbangan yang membuat kita mati gaya yang akhirnya kita manfaatkan untuk mengatur ulang itinerary yang sudah kami buat sebelumnya secara berantakan.

Penang International Airport (PIA)
ke Pusat kota Georgetown
_____________________

Sesampainya di Penang International Airport, yang cukup membuat kami kagum karena sekecil pulau Penang mempunyai bandara yang tidak kalah kerennya dengan Kuala Lumpur, kami langsung mencari counter penjual internet untuk segera mengaktifkan internet. Sengaja kami tidak membeli paket roaming karena tentunya akan lebih mahal. Mengingat budget yang kami sediakan tidak banyak hehehe


Hotel yang kami pilih adalah atas pertimbangan dari itinerary yang sudah kami buat yaitu di pusat kota Penang, Georgetown. Untuk menuju ke pusat kota membutuhkan waktu perjalanan lagi sekitar kurang lebih 1 jam. Tergantung kondisi jalanan karena Penang juga terkadang macet jika pas dengan jam pulang Kantor. Gak jauh bedalah sama Surabaya.

Ada 2 cara menuju ke Georgetown dari airport, yaitu bus umum dan taxi. Mungkin Taxi adalah cara paling termudah dan pastinya merogoh kocek yang tidak murah. Namun disarankan untuk menggunakan Grab taxi karena kita bisa mengetahui range harga dengan jelas tanpa harus bernego. 

Dan cara kedua adalah cara yang kami pilih yaitu bus umum, serta cara paling murah sejauh yang kami tahu. Hanya saja mungkin sedikit agak membingungkan karena harus mengetahui tujuan serta nomor bus yang akan digunakan. Dan harus sedikit sabar karena tidak semua bus jalan dalam waktu yang berdekatan.

Untuk menuju ke Halte bus, keluar dari Penang International Airport, sedikit menyebrang jalanan utama Airport, dan akan terlihat beberapa bus yang bertuliskan "Rapid Penang" berbaris.

Bus menuju georgetown semua akan turun di KOMTAR UTARA bus terminal. Dengan nomor bus 102/401. Dan lebih baik tanyakan ke driver bus terlebih dahulu untuk memastikan nomor bus yang sesuai dengan arah tujuan.

Oh ya, bus di Penang masih menggunakan sistem pembayaran manual menggunakan cash. Tanpa kartu otomatis yang hanya tinggal tap. Jadi lebih baik siapkan uang receh terlebih dahulu. Pun tarif harga jauh dekatnya tujuan sudah tertera di layar tab driver dan setelah membayar, driver akan memberi receipt. Jadi tidak ada yang namanya asal sebut harga. 

Akomodasi
_____________________

Banyak sekali pilihan hotel dan hostel di Penang dari rate paling murah yang jika dirupiahkan sekitar 50ribu hingga jutaan. Kami menginap di Tune Hotel Georgetown atas pertimbangan itinerary yang kami buat, yang kebanyakan sih mengitari pusat kota Georgetown. Serta cukup dekat dengan mall sehingga memudahkan kita untuk mencari sesuatu jika ada something urgency

Hahaha entah kenapa memilih stay di pusat kota dan dekat dengan mall itu wajib bagi kami. 



Rate Tune Hotel per-malamnya sekitar 150ribu tanpa breakfast, dengan pilihan single atau double bed seperti hotel pada umumnya. Bahkan kita disambut dengan welcome drink, room boy yang membawakan bawaan kita, serta toiletris dan handuk yang lumayan lengkap untuk sekelas hotel bintang 2. Dan kamar mandinya sangat sangat bersih.

Lokasi Tune Hotel juga cukup strategis dimana di bawah hotel terdapat seven eleven yang stay open for 24 hours, kedai makanan halal di sekitaran hotel, serta lokasi hotel yang berada di jalan raya besar dan dekat dengan halte bus.

Menurut kami daripada stay di hostel dengan harga serupa dengan kondisi shared bedroom dan bathroom yang terkadang kondisi ruangan gak terlalu bersih, kenapa enggak sekalian stay di hotel ya kan......

Sayangnya kamar yang kita pesan tergolong sangat sangat murah dan promo, jadi cukup kaget waktu masuk kamar gak ada window sama sekali yang membuat kamar agak sedikit pengap atau terasa lembab. Dan tanpa TV juga. Resiko harga murah sih.........

Transportasi dalam kota di Penang
_____________________

Tidak banyak pilihan untuk transportasi di Penang selain Bus dan taxi karena Penang belum se-modern Kuala Lumpur atau kota-kota di daratan Malaysia lainnya yang bisa ditempuh menggunakan kereta atau monorail. Eits tenang, banyak cara termurah dan praktis untuk mengitari georgetown tanpa susah-susah naik turun bus dan merogoh kocek untuk taxi.



Jalan kaki
Aku dan temanku memilih untuk berjalan kaki karena Kota Georgetown lebih asyik ditelusuri dengan jalan kaki.  Selain murah dan menghemat cost, banyak spot-spot yang bisa dijadikan objek foto yang akan terlewatkan  jika tidak ditelusuri dengan berjalan kaki. Dan lokasi spot-spot foto kebanyakan berada di dalam gang-gang sempit yang tidak terduga hahaha bahkan di maps juga gak muncul dong....

Sepeda Gowes
Layaknya lokasi wisata kota tua lainnya, di Penang juga ada persewaan sepeda gowes. Ada yang otomatis bayar pakai credit card, ada juga yang secara manual dengan hitungan jam, yang bisa disewa di kedai-kedai persewaan sepeda. Dan terlihat seru karena mereka rata-rata menghias sepedanya sedemikian rupa dan berwarna warni. 

Becak
Gak cuma di Surabaya aja, di Penang juga ada becak lho. Tapi becak khusus untuk menemani tourist keliling Georgetown yang digowes sama pak cik Penang gitu. Selain yang cuman tinggal duduk santai dan nikmatin angin sepoi-sepoi, pak cik nya juga bakalan ngasih tahu in spot-spot instagrammable. Bahkan pak cik nya ngebantuin ambil foto juga. 

Nyesel sih kenapa aku dan temanku gak dari awal nyobain naik becak daripada muter-muter jalan kaki sampe mau pingsan dan masih belum juga nemuin spot street art yang famous di Penang.



Itinerary
_____________________

Sebenernya itinenary yang aku share adalah itinerary random yang mungkin melenceng jauh dari itinerary yang sudah aku rencanakan sebelum keberangkatan. Karena banyak hal, mood serta cuaca Kota Penang yang sangat panas sekali kala itu, sehingga membuat itinerary tidak berjalan sesuai yang sudah direncanakan. Dan karena kami sangat penasaran akan mural atau wallstreet yang memang sangat terkenal di Penang sehingga waktu kami habis hanya untuk hunting wallstreet, berhari-hari ✌️😁

Day 1 - Jumat 11 Januari 2019
  -  Sampai di Penang Airport (cari ATM untuk tarik tunai, beli paket internet)
  -  Bus ke Georgetown
  -  Lunch
  -  Check in Tune Hotel (mandi, sholat, istirahat)
  -  Explore chinatown
  -  Dinner : Kuliner di Chew Jetty
  -  Kembali ke Hotel

Day 2 - Sabtu 12 Januari 2019
  -  Breakfast + morning coffee
  -  Explore Georgetown
  -  Hunting street art
  -  Chew Jetty harbour
  -  Lunch di Chinese house cafe & gallery
  -  Dinner di Gurney

Day 3 - Minggu 13 Januari 2019
  -  Breakfast + morning coffee
  -  Hunting street art
  -  Penang Hill (gak jadi karena under maintenance)
  -  Kek Lok Si temple
  -  Lunch laksa Penang di pasar Air itam
  -  Dinner di Chinatown

Day 4- Senin 14 Januari 2019
  -  Breakfast + morning coffee
  -  Hunting street art
  -  Explore Georgetown
  -  Cari oleh-oleh khas Penang
  -  Lanjut perjalanan ke Kuala Lumpur

Harusnya masih banyak lagi tempat-tempat menarik dan seru di Penang yang bisa dikunjungi seperti rumah-rumah peninggalan jaman dahulu yang dijadikan objek museum, sayangnya karena kita terlalu asyik dan fokus hunting street art sehingga lupa detail itinerary yang sudah kami buat hehehe

Budget
_____________________

Part menentukan budget di kala liburan sangat sangat dan sangat penting bagi aku dan temanku. Walaupun destinasi kami kali ini tidaklah terlalu menghabiskan banyak budget karena kita sudah pernah ke Kuala Lumpur sebelumnya, yang menurut perkiraan kami kondisi di Penang tidak jauh berbeda dengan Kuala Lumpur. 

Benar saja, tidak banyak atraksi berbayar di Penang sehingga sangat meminimalisir budget.Dan kebanyakan tempat yang kami kunjungi semuanya gratis. Tanpa berbayar sekalipun. Juga untuk biaya sekali makan yang tergolong sangat murah, hampir tidak jauh beda dengan di Indonesia. 

Di kala itu per Ringgit Malaysia (RM) sekitar 3.400 rupiah. 
Untuk cost per hari aku membuat budget RM 80. Termasuk makan, paket internet, jajan, membeli oleh-oleh, ngopi, dan cost untuk transportasi seperti bus dan taxi. Dan kenyataannya aku hanya memakainya sekitar RM 40 - 50.

-  4 hari x RM 80 = RM 320 /          Rp 1.100.000
-  Pesawat pulang-pergi/orang  Rp     900.000
-  Hotel 3 malam Rp 500.000 
   (cost dibagi berdua)                    Rp    250.000
-  Extra bagasi per 20kg                 Rp    100.000

Total keseluruhan Rp 2.350.000 dan masih ada sisa sekitar 500ribu-an yang bisa aku simpan untuk destinasi selanjutnya karena setelah dari Penang kami pindah ke Kuala Lumpur dan Melaka.

Bisa dibilang untuk 4 hari aku hanya menghabiskan kurang lebih 2 juta karena memang tidak terlalu banyak menghabiskan cost selama di Penang. Dan itu bisa lebih murah lagi jika aku tidak tergoda dengan diskonan di Victoria secret yang menghabiskan sekitar 600ribu. Hehehehe

Tips
_____________________

Ada beberapa tips yang kelihatannya simple dan sepele namun ternyata banyak traveller mengabaikannya, termasuk kami sendiri. 

- Sedia uang tunai. Karena sejauh yang terlihat, sangat jarang terlihat mesin ATM atau money changer. Dan kebanyakan kedai makanan juga masih menggunakan sistem cash. Bahkan untuk transportasi umum seperti bus juga masih menggunakan sistem pembayaran secara manual.

- Wajib membeli paket internet. Tidak banyak cafe yang menyediakan wifi. Bahkan hotel tempat kami stay juga tidak ada wifi. Jadi beruntunglah kami yang sudah membeli paket internet sedari awal.

- Pakai sunblock dan sedia payung ataupun topi. Serius, Penang di musim panas benar-benar sangat panas. Apalagi Georgetown sangat dekat dengan garis pantai. Jadi tidak heran jika jam 10 pagi terasa sangat panas. Lebih baik memakai perlindungan diri seperti sunblock, topi serta payung.

- Paling tidak, bisa berbicara dan mengerti bahasa Inggris. Cukup kaget ketika sampai di Penang, jarang bertemu dengan penduduk lokal yang menyapa kami dengan bahasa seperti ketika kami di Kuala Lumpur atau Singapore yang dimana mereka dengan mudahnya mengajak kita berbicara dengan bahasa. Rata-rata mereka menyapa kami dengan bahasa Inggris walaupun tahu kami berasal dari Indonesia. Dan aksen mereka terdengan british. Usut punya usut sih karena memang Malaysia dijajah oleh Inggris dan beberapa penduduk lokal Penang semuanya adalah penduduk asli. 


*****

Aku juga akan membuat tulisan Malaysian staycation series dengan destinasi apa saja yang ada di Penang serta kota-kota lainnya yang aku kunjungi dalam 10 hari. Tunggu di next writing !!

Semoga tulisan ini membantu kalian yang ingin ke Penang setelah pandemic berakhir. Apa salahnya merencanakannya terlebih dahulu ya kan.....

Ada yang sudah pernah ke Penang ? Atau ada yang belum pernah mendengarnya ?

See you and stay healthy guys ❤️

Love, Yundha






Comments