Malaysia staycation : Wisata Kota Lama Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Malaysia

Bagi kalian yang kebetulan  berencana atau sedang berada di Kuala Lumpur, yang kebetulan juga suka menikmati wisata sejarah khususnya bangunan-bangunan tua yang eksotis serta bangunan dengan style arsiteknya yang khas, mungkin kawasan Dataran Merdeka bisa menjadi salah satu tujuan kalian.

Kali ini yang aku bahas adalah beberapa tempat yang dapat kalian kunjungi dan nikmati sekaligus yang ada di sekitaran Dataran Merdeka, yang sudah terkenal di kalangan pelancong dari berbagai negara dan kalangan. 

Dimulai dari bagaimana cara menuju ke Masjid Jamek dan kawasan Dataran Merdeka lainnya
1. Dari KL sentral, kalian ambil kereta KJL atau Kelana Jaya Line yang menuju ke arah Gombak (tujuan akhir) yang ada di Platform 1.
2. Kemudian melewati 1 stasiun yaitu Stasiun Pasar Seni dan setelah itu turun di Stasiun Masjid Jamek (stasiun tujuan) dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit. Setelah turun, kita ikuti petunjuk ke arah keluar untuk menuju ke jalan raya.
3. Posisi Masjid Jamek dan Dataran Merdeka ada di seberang jalan raya, jadi kita harus menyebrang terlebih dahulu.

KL Sentral - KJL ke arah Gombak - Platform 1

Masjid dan tempat wisata lainnya ada di seberang jalan
Lebih gampangnya sih ikutin aja via google maps yang akan ngasih petunjuk selengkap-lengkapnya hingga pilihan kereta yang paling cepet dan terdekat dari lokasi serta biaya yang harus dikeluarkan.


*****

1. Masjid Jamek Sultan Abdul Samad



Masjid yang menurut sejarahnya dibangun pada tahun 1909 di jaman penjajahan Britania, yang terletak diantara Sungai Klang dan Sungai Gombak dengan gaya arsitekturnya yang unik dan klasik, yaitu tidak seperti masjid-masjid pada umumnya yang seperti kita lihat. Dulunya masjid ini menjadi masjid utama di kawasan tersebut dan sekaligus menjadi salah satu penunjuk bahwa Kuala Lumpur merupakan kota Kebudayaan Islam, sebelum dibangunnya masjid pengganti yang megah yang kebetulan tidak jauh dari kawasan Dataran Merdeka, yaitu Masjid Negara atau National Mosque.

Masjid Jamek memiliki 3 menara utama atau kubah yang membuat indah bangunan mesjid ketika dilihat dari kejauhan. Dan semakin bergantinya tahun, sekitaran Masjid Jamek dipermak habis-habisan agar menarik wisatawan mancanegara untuk datang. Bahkan sungai Klang yang berada di sebelah Masjid Jamek yang dulunya mengeluarkan aroma tidak sedap sekarang menjadi bersih bebas bau dan bebas sampah.

Memasuki kawasan Masjid Jamek tidak ada batasan waktu bagi kalian yang muslim. Apalagi jika waktu sholat tiba, bagi kalian yang muslim bebas masuk dan mengikuti sholat jamaah. Bagi kalian yang non muslim, wajib menghormati yang muslim seperti memakai jubah lengkap dengan hoodie nya sebagai pengganti jilbab, yang disediakan cuma cuma oleh panitia Masjid Jamek. Dan tidak sembarangan masuk jika di dalam Masjid sedang melaksanakan sholat. Ibaratnya walaupun Masjid Jamek menjadi tempat wisata, namun tidak menghilangkan fungsi utama sebagai tempat ibadah.

Masjid Jamek di tahun 2017 (Fountain water belum jadi)

Masjid Jamek 2018 (water fountain sudah jadi)
Yang unik dari Masjid Jamek adalah arsitektur bangunan bergaya Moor dengan ciri khasnya yaitu dinding dan pilar bangunan yang mengekspos bata, lengkungan benteng, lengkungan tapak kuda, kubah, taman-taman kecil di sekitar masjid, dan dengan interior tegel yang bergaya dekoratif. Hampir sama dengan arsitektur masjid-masjid yang berada di Maroko dan Tunisia.

Di era sekarang, terdapat sedikit perubahan pada Masjid Jamek seperti penambahan taman yang disesuaikan dengan style jaman sekarang, air mancur bergaya classic, serta payung-payung lebar sebagai peneduh halaman Masjid. Serta tambahan tanaman palem dengan batang yang tinggi dan daunnya yang juga membuat suasana jadi adem.










Bagi kalian yang umat Muslim, jika kebetulan berkunjung di jam sholat, sempatkanlah mampir dan sholat. Serta dapat melihat megahnya intrerior dalam Masjid Jamek.

Sebagai info, Masjid Jamek menyediakan tur keliling GRATIS untuk sekitaran Masjid di jam-jam tertentu.

Info Tour gratis
Info tentang Masjid Jamek dan kajian tentang Islam
Di depan kawasan Masjid Jamek juga ada beberapa pedagang kaki lima di trotoar yang menjajakan dagangannya ketika Duhur hingga Ashar seperti Peci, tasbih, hingga sarung dan baju koko. Serasa berada di Mekkah.




2. Old High Court Building

Building dapat dinikmati dari sebrang Sungai Klang

Untuk sejarah dari Gedung yang dulunya difungsikan sebagai pengadilan ini aku sedikit kurang mengetahuinya, mengingat ada beberapa bangunan yang hancur atau memang sengaja dihancurkan karena sudah tertalu tua dan takut jika sewaktu-waktu roboh serta dapat membahayakan para tourist. Bangunan yang awalnya difungsikan sebagai pengadilan tinggi, kini beralih fungsi dan digunakan oleh Kementrian Informasi, Komunikasi, dan Budaya. Hanya saja sampai sekarang gedung yang didominasi dengan warna putih ini masih terlihat megah dan kokoh walaupun agak lapuk dimakan zaman.

Posisi gedung pengadilan berada di sebelah Masjid Jamek dan dilewati oleh Sungai Klang atau tepat sebelum melewati jembatan yang menghubungkan Masjid Jamek ke Dataran Merdeka .Dengan keadaan pavement atau jalanan yang sudah jauh lebih baik dan diperbarui sedemikian rupa agar tourist dapat menikmatinya. Dan dapat juga dinikmati melalui jembatan Sungai Klang.

Dapat dinikmati juga dari Jembatan Sungai Klang

Spot foto dengan background Court Building


Bagian belakang Court Building yang berada persis disebelah Masjid Jamek


Setengah bagian building yang sedikit hancur
 
 

 
3. City Theatre (Panggung Bandaraya)

Tampak Depan Panggung Bandaraya

Masih di sekitar Dataran Merdeka, yang kebetulan letaknya berderetan dan bersebelahan dengan Court Building terdapat gedung dengan gaya arsitektur  bangunan yang hampir sama dengan bangunan-bangunan disekitarnya, yaitu Panggung Bandaraya. Bangunan ini termasuk ke dalam salah satu bangunan tua warisan budaya Kuala Lumpur karena usianya yang sudah lebih dari 100 tahun.

Dulunya gedung ini sangat terkenal dikalangan penggiat dan pecinta seni  yang sampai sekarang masih digunakan dan difungsikan sebagai panggung  pementasan teater dan musikal yang dikemas secara modern, pernah mengalami kebakaran di tahun 1992 yang memusnahkan hampir seluruh bagian teater dan sempat dipugar. Kemudian warga Kuala Lumpur bangkit untuk membangun gedung ini kembali dan dipernaharui tanpa meninggalkan bangunan arsitekturnya yang bergaya Moor yang berunsurkan Islam.

Tidak sulit untuk menemukan panggung bandaraya yang berada di sekitar Dataran Merdeka, yaitu berada di sebelah Court Building yang masih bersebelahan dengan Masjid Jamek. Jadi saya sarankan setelah dari Masjid Jamek jangan buru-buru menyebrang jembatan yang menghubungkan sungai Klang dengan Dataran Merdeka karena masih banyak tempat-tempat dengan bangunan kuno yang bisa dijelajahi dan dijadikan spot foto. 

Panggung Bandaraya saat ini difungsikan sebagai pementasan theatre yang dimana dibuka untuk umum. Jadi siapapun bisa melihatnya, tergantung dari jadwal pementasan yang mereka infokan, yang biasanya akan di infokan di depan gedung.

Bersebelahan dengan City Court Building



Gaya arsitektur Moor yang khas dengan lengkungan dan kubahnya

Terlihat kokoh dengan usia lebih dari satu abad
 
4. River of life
Di sekeliling Masjid Jamek, tempat pertemuan Sungai Klang dan Sungai Gombak itu, terdapat air mancur yang memancar dari berbagai penjuru. Yang mereka beri nama River of life. Itulah nama projek baru yang dikerjakan oleh Pemerintah Malaysia untuk merevitalisasi dan mempercantik kawasan di sekitar pertemuan Sungai Klang dengan Sungai Gombak tersebut.

River of life sign board


Kawasan tersebut kini menjadi salah satu favorit turis untuk dikunjungi dan tentu saja juga menjadi tempat yang instagrammable kalau kata netizen. Di sepanjang jalur pedestrian itu juga dipasang bangku-bangku kayu yang akan membuat pengunjung nyaman duduk sambil menikmati suasana kawasan sungai walaupun di Siang hari dengan paparan matahari yang sangat terik. Yang menghubungkan Masjid Jamek dengan pasar Seni dan dapat ditempuh dengan jalan kaki menyusuri pedestrian yang ada di samping Sungai, serta menikmati kolam buatan yang ada ditepian Sungai dan pancuran air yang berasal dari Sungai tersebut.

Jembatan yang jadi pusat foto-foto


Pedestrian di tepi Sungai Klang 'River of life'





Di beberapa waktu, River of life mengeluarkan asap seperti kabut dimana seolah-oleh kita berada di atas awan. Dengan lampu berwarna biru sebagai background kabut asap yang membuat suasana dramatis.





5. Sultan Abdul Samad Building
Gedung yang awalnya dibangun pada tahun 1897 difungsikan sebagai kantor pemerintahan Kolonial Britania Raya, yang merupakan gedung terbesar di Kuala Lumpur pada waktu itu, yang berada di depan Dataran Merdeka. Gedung yang dinamai Sultan Abdul Samad ini berasal dari nama Sultan Selangor yang pernah memerintah di tahun 1857 hingga 1898.


Kiri : Sultan Abdul Samad Building // Kanan : Muzium Textile Building

Bangunan yang keseluruhannya dibangun dari batu bata yang katanya dibawa dari India karena kebanyakan yang membangun dulunya adalah warga India, dengan kombinasi warna putih yang berasal dari batu bata yang di plaster, yaitu mengusung arsitektur pada jaman Britania yang bergaya Moor yang membuat gedung ini terlihat megah diantara bangunan disekitarnya. Ditambah dengan beberapa lengkungan dan beberapa detail arsitektur khas yang mendominasi bangunan ini. 

Gedung Sultan Abdul Ahmad memiliki 3 menara megah yaitu Clock tower yang menjadi menara tertingginya yang pernah digunakan sebagai standarisasi waktu di Malaysia yang pernah berbeda kurang lebih setengah jam terutama di daerah Sabah, Serawak serta Singapura, dan 2 menara lainnya yang berfungsi sebagai sirkulasi dengan ketinggian yang lebih rendah. Jadi, betapa pentingnya gedung ini  bagi kehidupan berbangsa dan bernegara untuk negeri Jiran. 



Clock Tower

Bangunan dari sisi bagian belakang


Gedung ini pernah digunakan sebagai kantornya administrasi Federasi Negara-negara Melayu setelah selesai dibangun pada tahun 1897 silam. Kemudian pada tahun 1972, gedung ini digunakan untuk Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung Malaysia. Ketika selesai peresmian wilayah administrative baru Federasi Malaysia selesai, Pengadilan Federal dan Pengadilan Bandung telah dipindahkan ke Istana Kehakiman di Putrajaya. Dan sekarang tempat ini menjadi Divisi Komersialnya Pengadilan Tinggi Malaya serta menjadi pusat kerajinan.





















6. National Textile Museum



Bangunan mewah yang berjaya di masanya pada tahun 1896 silam, yang dulunya difungsikan sebagai Kantor Departemen pekerjaan Selangor sekarang menjadi Museum Tekstil Negara. Tidak berbeda jauh dengan gedung-gedung mewah yang ada di Dataran Merdeka lainnya, Gedung yang dibuka kembali pada tahun 2010 ini masih menjadi bangunan bersejarah yang berperan penting bagi situs warisan bangunan bersejarah yang ada di Kuala Lumpur. Dan masih berfungsi dengan baik tanpa harus menghilangkan gaya arsitektur lamanya yaitu Moor dengan kesan klasiknya yang kental. Hanya sedikit berbeda dengan Gedung Sultan Abdul Samad, Gedung museum sedikit bermain warna seperti penambahan bordes berwarna putih yang jika dilihat dari kejauhan seperti belang-belang atau bergaris-garis.



Gedung yang saat ini difungsikan sebagai Muzium tekstil negara dalam bahasa Malaysianya, dibuka untuk umum. Dan tidak ada salahnya bagi pelancong yang mampir ke Dataran Merdeka bisa mampir ke gedung yang sangat panjang sejarahnya ini. Sekaligus bisa menambah pengetahuan di bidang pertekstilan.

Posisi Museum Tekstil Negara ada di sebelah Gedung Sultan Abdul Samad. Jadi jika kalian berjalan dari River of life setelah jembatan, kalian bisa menyusuri Gedung Sultan Abdul Samad, kemudian melewati Kantor Pos lama, setelah itu sedikit menyebrang dan posisi Gedung Museum tekstil ada di perempatan Dataran Merdeka. Atau lebih mudahnya ada di sebelah Agro Bank yang dimana gedungnya terlihat jelas dari kejauhan.



Perbedaan warna gedung antara  Sultan Abdul Samad dengan Museum tekstil

Detail gedung
Open hours : 10 am to 7 pm
Ticket          : Free

Surprisingly, interior bangunan yang disulap menjadi modern dan tidak seram


BATIK yang menurut warga Malaysia adalah salah satu warisan dunia

7. KL City Gallery

Untuk bisa foto disini tanpa antri, datang di bawah jam 10 sebelum tempat buka.

Open hours  : 10 am to 7 pm
Ticket          : 10 MYR ( 5 MYR cashback for shopping)

Tidak lengkap rasanya jika hanya berkeliling memandangi bangunan-bangunan tua di Dataran Merdeka namun tidak mampir ke KL City Gallery atau bisa disebut dengan mini  museum cerminan dari Kota Kuala Lumpur.

KL City Gallery merupakan mini museum yang memang sengaja dihadirkan sebagai pusat informasi untuk tourist yang ingin mengetahui sejarah Kuala Lumpur hingga perkembangannya saat ini. Untuk bisa masuk ke Gallery, wajib membeli tiket yang merogoh kocek sebesar RM 10 atau kurang lebih 36 ribuann jika disesuaikan dengan kurs MYR di bulan Agustus 2018 ini, yang dimana nantinya akan dikembalikan RM 5 namun harus dipakai membeli sesuatu yang ada di Gift shop atau di cafetarianya. Di dalam Gallery yang hanya terdirikan dari 2 lantai ini, kalian akan mendapati hal-hal atau informasi, serta benda-benda bersejarah terkait berkembangnya Kuala Lumpur hingga bisa menjadi salah satu negara bagian dan kota yang paling berpengaruh di Asia hingga saat ini. Fyi, Kuala Lumpur menjadi pusat perdagangan dan pusat mode yang yang diperhitungkan setelah Negara Singapura lho...

Gedung Galleryterletak setelah gedung di kiri (lupa namanya)
Bangunan ini dulunya dipakai sebagai percetakan bagi pemerintah Britania Raya yang pada saat itu menduduki Malaysia, dibangun pada tahun 1899 dan sekarang beralih fungsi sebagai KL City Gallery masih tergolong sangat bagus dan terpelihara dengan sangat baik. Sebelum menjadi Gallery, banyak sekali fungsi dari gedung ini setelah digunakan sebagai gedung percetakan, yaitu Departemen tenaga kerja, Kantor pos, City Hall sementara di tahun 1986, yang kemudian 3 tahun setelahnya beralih menjadi perpustakaan umum, baru setelah itu digunakan sebagai tempat tujuan wisata yaitu Gallery. Untuk perpustakaan umum, sampai sekarang juga masih memakai gedung yang sama hanya saja beberapa bagian digunakan untuk Gallery.

Ada apa aja di KL City Gallery

Napak tilas perjuangan Kuala Lumpur
Begitu kita masuk di lantai 1, di dalam Gallery banyak terdapat pajangan foto-foto Kuala Lumpur saat menjadi jajahan Inggris, serta beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi di Kuala Lumpur yang di golongkan dalam ulasan tahun per tahunnya.









Jika kalian personality yang menyukai sejarah, memasuki museum yang tidak sebesar museum-museum lainnya, ini benar-benar menyenangkan. Bahkan aku menghabiskan 3 jam di dalam sini karena penasaran dengan Kuala Lumpur yang sekarang sangat maju.


Agar tidak bosan, karena museum dan galeri pada umumnya sedikit membosankan, di KL City Gallery dibuat beberapa spot agar para pengunjung bisa foto. Tentunya dengan background yang masih mencerminkan Kota Kuala Lumpur seperti foto landmark KL, tulisan-tulisan KL, hingga diorama KL.

Spot Foto




The spectacular city model show
Setelah itu kita diarahkan menuju ke Lantai 2 dimana disini merupakan point of interest nya yaitu Memories of Kuala Lumpur. Kita di bawa ke dalam studio yang sudah terdapat miniatur dari Kota Kuala Lumpur berikut dengan bangunan dan segala transportasinya. Setelah itu kita akan diputarkan video berdurasi 2 menit yang berisi tentang perkembangan Kuala Lumpur serta pertumbuhan penduduk dan infrastrukturnya, yang diikuti dengan berkedipnya lampu-lampu yang berasal dari maket atau miniatur Kota Kuala Lumpur, dengan judul The spectacular city model show.





Prediksi perkembangan penduduk Kuala Lumpur di tahun 2020



Selebihnya yang ada diluar studio (masih di lantai 2) adalah beberapa informasi tentang Kuala Lumpur termasuk Dataran Merdeka yang dulunya adalah pusat pemerintahan pada jaman Britania. Serta beberapa spot foto lucu dan unik, yang jangan sampai dilewatkan.

Sultan abdul samad reflection






Kuala Lumpur Story and reflection



Street Pillar reflection




Torch Runners KL Reflection




Diorama model of Dataran Merdeka and Chinatown

Jadi inget tugas kuliah bikin maket


The making ARCH studio
Kemudian kita dibawa turun lagi ke lantai 1 dan langsung dihadapkan dengan ruang workshop yang bernama the making ARCH, yang isinya adalah para pekerja seni yang tugasnya membuat cinderamata seperti miniatur bangunan ikonik Kuala Lumpur, serta kerajinan tangan lainnya yang membutuhkan teknik kejelian tingkat tinggi.


Salah satu pembuat kerajinan

Karya-karya mereka yang super detail padahal gak lebih dari telapak tangan besarnya

The results






Gift Shop
Dan terakhir adalah Gift shop dan cafetaria. Disini kita bisa memilih-milih atau hanya sekedar melihat-lihat kerajinan tangan khas Malaysia termasuk batik Malaysia. Ada juga beberapa kerajinan kayu miniatur landmark Kuala Lumpur. Dan jenis oleh-oleh lainnya.



And bought this one
Katanya kebaya khas Kota  Melaka


Cafetaria
Cafe disini juga menjual makanan dan minuman khas negara Malaysia seperti aneka olahan dari buah Durian serta yang sudah umum kita dengar yaitu teh tarik. Karena aku tidak mau rugi membuang RM 5 ku begitu saja, aku gabungkan tiketku dengan ibuku yang ditotal menjadi RM 10. Dan membeli sesuatu yang paling gak nambahnya gak banyak-banyak banget.

Durian yang yg gak bikin kolesterol hehehe








Tips berkunjung
1. Jika ingin berfoto di depan tulisan I love KL, sebaiknya datang di pagi hari sebelum Gallery buka atau sekitar pukul 8 pagi. Jika kalian datang di siang hari, kemungkinan akan ramai pengunjung yang bahkan untuk foto saja harus antri di dalam antrian yang mereka buat.
Fyi, jam 7 di Malysia masih gelap hehehe

2. Gallery buka tepat pukul 10 pagi, jadi setelah foto di pagi hari lebih baik kalian berkeliling di sekitar Dataran Merdeka hingga menunggu jam 10 tiba jika kalian ingin memasuki Gallery.

3. Siapkan kamera dan baterai handphone dalam kondisi full charge. Karena akan banyak sekali foto-foto yang dapat kalian abadikan.


Lokasi
Bangunan Gallery menjadi satu dengan bangunan perpustakaan umum Kuala Lumpur, yang terletak di sebelah lapangan Dataran merdeka. Lapangan merdeka sendiri ada di sebrang Bangunan Sultan Abdul Samad.
 Atau lebih mudahnya, bangunan Gallery ada di perempatan Dataran Merdeka seberang muzium textile.

Jalanan menuju KL City gallery dari Gedung Sultan Abdul Samad harus menyebrang




 



8. Lapangan Dataran Merdeka
Yang dapat kalian kunjungi lagi di Dataran Merdeka adalah Dataran Merdeka atau yang biasa warga Kuala Lumpur Lapangan Merdeka. Lapangan ini letaknya ada di depan Bangunan Sultan Abdul Samad dan terhampar luas hingga ke KL Gallery. Dataran merdeka ini adalah tempat pertama kalinya bendera federasi Malaya dikibarkan pada malam hari di tanggal 31 Agustus 1957, setelah sebelumnya bendera Union jack diturunkan juga di tempat ini yang menandakan tamatnya jaman penjajahan Inggris di Malaysia. Jadi Dataran Merdeka saat ini difungsikan sebagai tempat dirayakannya hari kemerdekaan bagi negara Malaysia.
Untuk kalian yang bertanya-tanya ada apa di lapangan dataran merdeka, nothing to do guys. Hanya saja tempat ini merupakan bagian dari sejarah negara Malaysia. Dan biasanya diadakan event-event penting seperti marathon dan lain-lain. Atau bagi kalian yang datang beramai-ramai berkunjung ke Kuala Lumpur, mungkin duduk-duduk di hamparan rerumputan yang hijau sambil chit-chat, di pagi atau sore hari tentunya agar tidak panas. 

*****

Masih banyak lagi tempat yang dapat kalian kunjungi di sekitaran Dataran Merdeka dalam satu hari. Hanya se pengalamanku, ada 8 tempat yang dapat aku kunjungi dari pukul 8 pagi hingga pukul 3 sore. And it was fun.

Sekian pengalaman jalan-jalan ku menyusuri kota lama di Kuala Lumpur yang aku tambahkan sedikit ulasan mengenai sejarahnya, yang dimana semuanya aku dapatkan dari beberapa wikipedia.

Thank You Guys......





Love, Yunda



You can reach me by social media
IG :    Ayunda Novi
 

Comments